Seperti halnya ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang tidur, dapur turut memiliki peran penting dalam sebuah hunian. Oleh karena itu, perencanaan desain interior dapur perlu diperhatikan secara detail agar hunian tetap tampak nyaman dan menawan. Terlebih dapur merupakan salah satu ruangan yang paling cepat kotor karena intensitas aktivitas memasak yang cukup tinggi tiap harinya.
Dulu, dapur hanya dikenal dengan satu jenis saja, yakni dapur basah. Namun seiring dengan berkembangnya kebutuhan, disertai ketersediaan lahan yang memadai, kini mulai banyak diterapkan dua jenis dapur pada hunian, terutama pada hunian mewah alias high end. Apa saja dua jenis dapur tersebut? Yakni dapur basah dan dapur kering (dapur cantik).
Pemisahan dua jenis dapur ini terbilang efektif lho untuk membuat hunian tetap bersih dan nyaman. Mulai tertarik? Sebelum membuat rancangan pembangunan dua jenis dapur ini, pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu fungsi dari masing-masing dapur. Ketahui juga perbedaannya, dan bagaimana menata interior dapur agar tetap cantik dan menawan. Yuk, cari tahu lewat ulasan di bawah ini!
Dapur basah juga biasa disebut sebagai dapur kotor. Sesuai dengan namanya, dapur jenis ini digunakan untuk aktivitas memasak yang ‘sesungguhnya’, mulai dari menyiapkan dan membersihkan bahan, meracik bumbu, hingga mengolahnya menjadi masakan siap santap. Aktivitas memasak ini tentu akan meninggalkan sisa-sisa bahan masakan sehingga membuat dapur menjadi kotor. Apalagi jika Anda akan memasak dalam jumlah banyak. Terbayang, kan?
Berbeda dengan dapur basah yang digunakan untuk mengolah masakan ‘berat’, dapur kering justru difungsikan untuk membuat makanan simple, ringan, dan mudah disajikan. Misalnya, membuat sereal untuk sarapan, membuat makanan instan, menyeduh minuman, atau sekadar duduk santai sambl menikmati camilan.
Pada dasarnya, aktivitas utama di dalam dapur terbagi menjadi tiga bagian, antara lain mempersiapkan, membersihkan, kemudian meracik dan memasak. Ketiga aktivitas utama tersebut dikenal sebagai konsep “segitiga kerja” dalam dunia desain. Kemudian, ketiganya dibagi ke dalam tiga zona besar yang dijadikan acuan membuat standar dapur secara umum. Apa saja tiga zona tersebut?
Preparation and cleaning zone
Zona persiapan dan membersihkan ini adalah proses dimulainya aktivitas memasak, mulai dari mempersiapkan bahan masakan dari kulkas, membersihkan bahan-bahan, hingga membersihkan peralatan. Baiknya, zona ini dilakukan pada dapur island yang memudahkan dalam pengerjaan.
Umumnya, peralatan dapur yang dijumpai di zona ini antara lain kulkas, wastafel mencuci piring, tempat piring kotor, kran, wadah sabun cuci piring, dan rak piring.
Mixing zone
Pada proses meracik dilakukan di mixing zone, seperti mengupas, memotong, mengiris, hingga mencampurkan bahan-bahan masakan. Oleh karena itu, area ini harus ditata sedemikian rupa agar proses meracik menjadi mudah. Tempatkan peralatan masak dekat dengan area ini, seperti pisau, talenan, mangkuk, dan lainnya.
Cooking zone
Yang terakhir adalah area memasak yang merupakan area utama. Di area ini, tentu harus dilengkapi dengan perabot-perabot penting, seperti kompor, wajan, spatula, panci, kabinet penyimpanan.
Apa yang membedakan antara dapur basah dengan dapur kering? Selain digunakan untuk jenis masakan berbeda, ada beberapa perbedaan signifikan diantara keduanya, antara lain sebagai berikut.
1. Berdasarkan fungsinya
Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya, dapur basah difungsikan sebagai tempat mengolah masakan “berat”, sedangkan dapur kering untuk membuat masakan “ringan”. Selain itu, dapur kering juga dapat difungsikan untuk menambah nilai estetika ruangan lho. Biasanya, penghuni akan menempatkan furnitur cantik yang sedang tren agar menjadi focal point dapur kering.
2. Berdasarkan luasnya
Umumnya, ukuran luas dapur basah dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan dapur kering. Sebab, dapur basah membutuhkan banyak furnitur dan peralatan memasak yang lengkap, mulai dari wastafel, kompor, oven, wajan, kulkas, rice cooker, kabinet penyimpanan bumbu serta peralatan memasak lainnya.
Berbeda dengan dapur basah, dapur kering memiliki ukuran tidak begitu luas karena tidak memerlukan banyak perabotan. Cukup menempatkan pemanggang roti, microwafe, serta coffee maker saja. Jika diharuskan menempatkan kompor, pilihlah kompor listrik.
3. Berdasarkan posisi di dalam rumah
Umumnya, dapur basah ditempatkan di bagian belakang hunian agar tidak terlihat oleh tamu saat sedang kotor dan berantakan. Sedangkan dapur kering ditempatkan dekat dengan ruang keluarga agar memudahkan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan.
4. Berdasarkan intensitas penggunaan
Jika Anda dan keluarga lebih suka memasak dibandingkan makan di luar, tentu intensitas penggunaan dapur basah lebih tinggi daripada dapur kering. Dan biasanya, penggunaan dapur kering lebih efektif dan optimal untuk sarapan di pagi hari.
Agar dapat difungsikan secara optimal, Anda perlu menata interior dapur basah dan dapur kering dengan tepat. Hal ini agar aktivitas memasak berjalan secara efektif dan efisien, namun tetap nyaman dan menawan. Untuk dapur basah, kabinet penyimpanan adalah furnitur yang wajib ada untuk menyimpan berbagai perlengkapan dan peralatan dapur.
Dapur Basah
Tatalah peralatan dapur dengan tepat, misalnya dengan menyimpan pisau, talenan, mangkuk, bumbu dapur di kabinet dekat kichen island agar memudahkan dalam meracik masakan. Tidak harus menyimpan di kabinet, Anda juga bisa menggantung beberapa peralatan masak agar mudah diraih, misal spatula, panci, atau peralatan yang ringan dan sering digunakan.
Anda juga bisa menempatkan alat penyedot asap pada dapur basah untuk mencegah asap yang kurang sedap menyebar ke ruangan lain. Atau, desain interior dapur basah Anda dengan jendela agar sirkulasi udara tetap lancar. Untuk material dinding dan lantai dapur basah, material keramik cocok digunakan karena mudah dibersihkan jika terkena minyak dan kotoran.
Dapur Kering
Karena fungsinya untuk membuat masakan yang simple dan ringan, tempatkanlah furnitur sesuai kebutuhan. Anda bisa fokuskan untuk menciptakan focal point yang cantik dan menarik guna guna meningkatkan nilai estetika pada dapur.
Ada beberapa bentuk dapur secara umum yang bisa Anda terapkan di rumah, antara lain sebagai berikut.
Single line
Dapur jenis ini umumnya ditemui pada apartemen atau hunian dengan ruang memanjang dan tidak terlalu lebar. Sebenarnya pengaplikasian dapur berbentuk garis lurus kurang efektif namun hemat tempat.
Double line
Bentuk model double ini, dapur bersih dan dapur kotor ditempatkan pada dua sisi dinding yang berlawanan. Bentuk ini agar memudahkan pemisahan dua jenis dapur tersebut.
U – Shaped Kitchen Layout
Dapur berbentuk U ini umumnya memanfaatkan dan menempatkan tiga dinding dan bisa digabungkan dengan bar.
Island Shaped Kitchen Layout
Bentuk dapur satu ini dapat menciptakan kesan ekslusif karena kitchen island dapat difungsikan sebagai mengolah dan meracik makanan sekaligus sebagai meja saji.