Kayu adalah salah satu material yang tidak akan pernah berhenti dimanfaatkan. Sejak zaman dahulu hingga masa moderen kini, kayu masih terus digunakan untuk berbagai keperluan, terutama sebagai bahan baku untuk membuat rumah, gedung, hingga furnitur. Salah satu cara untuk mempermudah penggunaan kayu adalah dengan mengolahnya menjadi kayu lapis atau dikenal juga dengan sebutan plywood. Mengapa demikian?
Kita membutuhkan bahan kayu yang berkualitas tinggi agar rumah, gedung, maupun furnitur yang dibuat lebih awet dan tahan lama. Namun, faktanya, ketersediaan kayu berkualitas makin menipis karena aksi penghijauan yang masih minim. Akibatnya, persediaan pohon di dunia makin berkurang lantaran penebangan dilakukan terus-menerus. Ini sebabnya, diciptakan sebuah terobosan dalam penggunaan kayu, yakni dengan membuat kayu lapis. Langkah ini merupakan cara untuk menghemat jumlah pohon yang ditebang. Sebab, bahan ini merupakan engineering wood atau kayu buatan yang bukan merupakan kayu utuh.
Bagian pohon yang digunakan untuk membuat kayu lapis jauh lebih sedikit ketimbang bahan untuk pembuatan kayu utuh yang berbentuk balok. Sebab, untuk membuat balok kayu utuh dibutuhkan banyak bagian dari satu pohon. Di sisi lain, bila diolah menjadi kayu lapis, satu pohon menghasilkan lembaran yang lebih banyak. Ini alasannya, kayu lapis juga termasuk salah satu material ramah lingkungan karena tidak menghabiskan begitu banyak pohon.
Cara membuat kayu lapis adalah dengan membelah kayu menjadi lapisan yang sangat tipis (venir kayu) kemudian direkatkan hingga jadilah kayu lapis. Agar mendapatkan hasil yang lebih kuat, venir direkatkan dengan sudut urat (grain).
Umumnya, lapisan tersebut ditumpuk dengan jumlah ganjil agar dapat mencegah proses pembelokan (warping) serta untuk menciptakan keseimbangan dalam konstruksinya. Pasalnya, apabila lapisan dibuat dalam jumlah genap maka dapat membuat papan menjadi tidak stabil serta lebih mudah terdistorsi.
Kayu lapis bersifat fleksibel, biayanya murah, mudah dibentuk, bisa didaur ulang, serta untuk pembuatannya tidak memerlukan teknik yang rumit. Material ini juga hadir dalam beberapa ukuran ketebalan, mulai dari yang berukuran 0,8 mm sampai 25 mm.
Masing-masing ukuran juga memiliki kualitas yang berbeda pula. Jika Anda telah memperhitungkan biaya membangun rumah dengan seksama, tentu menghitung biaya membuat furnitur seperti ini bukan hal sulit, bukan?
Berikut beberapa jenis triplek yang ada di pasaran, di antaranya:
Bahan untuk pembuatan multipleks ialah berlapis-lapis kulit kayu yang di-press dengan menggunakan tekanan sangat tinggi. Tekstur multipleks rapat, memiliki kekuatan tinggi serta mempunyai ketahanan terhadap air. Multipleks mampu bertahan sampai puluhan tahun apabila perawatannya dilakukan dengan baik.
Melaminto juga sering disebut dengan decorative plywood. Alasannya, melaminto kerap kali digunakan untuk mempercantik tampilan papan kayu. Umumnya permukaan kayu lapis ini memiliki lapisan melamin dan polyester sehingga membuat teksturnya licin dan juga berwarna. Melaminto paling sering dijadikan whiteboard dan kitchen set.
Material teakblock ialah kayu jati. Namun, berbeda dengan kayu jati yang solid, teakblock merupakan papan kayu jati yang berlembar-lembar kemudian ditumpuk jadi satu. Teakblock sendiri harganya cukup mahal, sehingga lebih sering dipakai untuk melapisi papan kayu. Selain sangat kuat, kelebihan teakblock lainnya yakni mempunyai beragam pilihan motif.
Cara membuat blockboard ialah dengan menyusun tiga lapis kayu kemudian digabung menjadi satu. Dua lapisan luar blockboard lebih tipis jika dibandingkan dengan satu lapisan dalamnya yang berukuran 0,5—2mm. Biasanya, bagian dalam blockboard terbuat dari bahan kayu akasia dan meranti yang memiliki kekuatan sangat solid, jadi tak bisa dilengkungkan.
Cara pembuatan particle board yakni dari serpihan kayu yang kemudian dicetak menjadi bentuk papan. Umumnya triplek jenis ini kualitasnya kurang bagus sebab memiliki kerentanan terhadap air. Akan tetapi, banyak yang menggunakan particle board ini untuk bahan baku furnitur seperti meja, laci penyimpanan, bahkan peti mati karena harganya terjangkau.
MDF yakni papan serat kayu campuran dari serat kayu yang bertekstur lunak dan bertekstur keras. Kemudian, dipakailah lem atau lilin untuk menempelkan serat-serat kayu tersebut lalu dicetak menggunakan mesin yang sudah disetel dengan tekanan dan temperatur sangat tinggi. Umumnya, MDF paling sering dipakai untuk membuat furnitur interior serta pembuatan box loudspeaker.
Kelebihan kayu lapis
Kekurangan kayu lapis
Untuk memasang sendiri plafon kayu lapis, ikuti langkah-langkah aman berikut ini:
Kelas kayu lapis ditentukan dari pemilihan bahan baku dan jenis lem. Kayu lapis dibagi ke dalam dua jenis kelas, yaitu kelas lokal dan ekspor. Kelas lokal biasanya untuk pemasaran di dalam negeri, sementara kelas ekspor untuk dipasarkan ke luar negeri seperti ke Taiwan, Jepang, Singapura, dan negara-negara lainnya.
Untuk kelas lokal, kualitas kayu lapis tidak terlalu bagus. Umumnya, ukuran kayu lapis pada kelas ini adalah 122 cm x 244 cm, tergantung permintaan konsumen. Tebalnya pun relatif tipis, yaitu sekitar 2,5 mm—5 mm. Kayu lapis kelas lokal dibuat dengan menggunakan lem tipe T2MR atau dibawahnya.
Kayu lapis kelas ekspor dikenal memiliki kualitas yang baik dan proses pengecekan kualitasnya pun lebih ketat. Bahan baku dengan kualitas yang baik, serta pengerjaan yang rapi membuat kualitas kayu lapis ini bersaing di luar negeri. Kayu lapis ini menggunakan lem tipe T2*4 atau diatasnya yang kualitasnya sudah tidak diragukan lagi. Untuk ukurannya, kayu lapis ini biasa dibuat dalam ukuran 91 cm x 182 cm atau 122 cm x 244 cm tergantung permintaan konsumen dan tebalnya mulai dari 2,5 mm—15 mm.
Untuk klasifikasinya, tidak ada klasifikasi yang khusus untuk kayu lapis. Tetapi, biasanya pengklasifikasiannya dilakukan berdasarkan konstruksinya (venir, papan inti kayu, dan kayu lapis komposit), bentuknya (datar atau bentukan), daya tahannya (di kondisi kering, lembab, dan di luar ruangan), kondisi permukaannya (diampelas atau tidak), dan lain-lain.
Berikut adalah kisaran harga triplek berdasarkan ukuran dan ketebalannya:
Albasia (122 cm x 244 cm) (per lembar)
Sengon (122 cm x 244 cm) (per lembar)
Meranti (122 cm x 244 cm) (per lembar)
Palm 4 x 8 (per lembar)
Tunas 4 x 8 (per lembar)
Mil (per lembar)
Teakwood (per lembar)
Blockboard (per lembar)
Demikian informasi mengenai kayu lapis untuk Anda. Semoga bermanfaat.